Rokok elektrik atau Vape

4 tren gaya hidup yang berdampak negatif

Bekasi (Mautaubanget.com) - Dijaman yang semakin modern ini banyak tren yang semakin berkembang dimasyarakat baik dari segi busana, gaya rambut, dan barang-barang yang menunjang penampilan seperti memodifikasi rambut, pemasangan behel, dan yang sedang diminati saat ini yaitu rokok elektrik.

Namun terkadang tren gaya lebih diutamakan dari pada dampak negatif tersebut.

Berikut beberapa tren gaya yang berdampak negatif.

1. Hair extension atau menyambung rambut
Hair extention

Bagi anda yang suka menyambung rambut berhati-hatilah ada pengaruh buruknya.
- Rambut utama atau primer akan menanggung berat beban dari rambut sambungan tersebut, tentunya resikonya adalah kerontokan rambut karena akar rambut akan tercabut.
- Bekas sambungan lem merusak struktur ujung rambut.

2. Pewarna rambut tidak permanen
Pewarna rambut

Ada beberapa penelitian dengan laporan badan POM di Amerika Serikat belum menjamin pewarna ini aman untuk digunakan. Rambut itu dilapisi oleh folikel juga pewarna alami, dikemudian hari atau disaat yang sama kesehatan rambut bisa terganggu, apalagi warna aslinya, dampak awal rambut biasanya kusam.

3. Behel
Behel gigi

Untuk menjaga kesehatan gigi atau gusi untuk mencegah kondisi gigi berlubang, sebaiknya lakukan pemasangan behel di dokter gigi yang memang sesuai dengan profesinya, resiko yang mungkin terjadi radang gusi, gigi berlubang, bahkan kerusakan gigi. Yang penting lakukan trend itu sesuai dengan profesional dari jasa layanan tersebut.

4. Rokok elektrik
Rokok elektrik sering disebut sebagai ENDS yaitu Elektronic Nicotine Delivery System, artinya rokok elektrik tersebut tetap mengeluarkan nikotin, memang nikotinlah yang jadi sumber utama kemudian dicampur dengan berbagai rasa.

Rokok elektrik juga mengandung propilen bipole dan juga nitrosamin.

Badan POM di Amerika Serikat belum mendapatkan bukti bahwa rokok elektrik bisa menghentikan kebiasaan merokok. Dan sejauh ini dampak penggunaan rokok elektrik masih menjadi perbincangan didunia medis, karena klaim dari produsen belum sepenuhnya terbukti.

Sebaiknya hindari sesuatu yang belum teruji secara pasti.

Editor: Yuni Artikasari