Penyebab kanker serviks adalah virus HPV tipe 16 18. Berdasarkan data WHO, terdapat 15000 kasus kanker serviks dan 8000 diantaranya menyebabkan kematian, biasanya penderita terlambat kedokter dan tahu-tahu diagnosisnya sudah stadium lanjut, akhirnya tidak tertolong. Kanker serviks itu menyerang organ kewanitaan dimulut rahim dan kanker serviks merupakan kanker terbanyak yang diderita oleh wanita selain kanker payudara.
Di Indonesia sendiri setiap 15 menit terjadi kasus kanker serviks baru dan setiap 30 menit seorang wanita meninggal karena kanker serviks.
Salah satu gejalanya yaitu keputihan yang berkepanjangan, kalau diawal-awal mungkin biasa saja, tapi kalau sudah stadium lanjut keputihan itu dapat menimbulkan bau yang tidak sedap & dapat tercium oleh orang lain jika berdekatan.
Jika masih keadaan dini, masih bisa untuk mengobatinya tanpa perlu oprasi atau kemoterapi, cukup dengan menyemprotkan cairan nitrogen, nanti akan lepas sendiri bagian yang menjadi prakanker tersebut. Dalam perkembangannya gejala yang sering muncul adalah pendarahan diluar siklus haid. Jika sudah stadium lanjut, penderita akan mengalami gangguan buang air kecil atau besar dan mengalami nyeri didalam perut atau panggulnya.
Namun ada hal yang perlu diketahui, kanker serviks bisa dicegah dengan imunisasi, imunisasi terhadap kanker serviks dilakukan sebanyak 3 kali, sekarang ,1 bulan & 6 bulan lagi. Adapun yang diberikan vaksin kedalam tubuh adalah virus HPV tipe 16 18 yang sudah dilemahkan. Mereka yang imunisasi dibawah usia 25 tahun bisa terlindungi sampai 92% dan yang berusia diatas 25 tahun smpai 55 tahun bisa terlindungi hingga 85%.
Indonesia merupakan penderita kanker serviks nomor 1 didunia dibanding negara-negara lain. Oleh karena itu kita harus waspada terhadap kanker serviks dan marilah kita mencegah kanker serviks melalui tindakan imunisasi.
Editor: Yuni Artikasari