Pihak berwenang Kuwait berhasil menyita ransel penuh tablet ekstasi yang diikatkan pada punggung seekor merpati.
Dipercaya bahwa ini adalah teknik penyelundupan terbaru yang digunakan oleh pedagang obat bius.
Ternyata, penyelundup narkoba 'terbang tinggi' dengan menggunakan merpati dalam aktivitas ilegal mereka.
Dalam sebuah laporan Daily Mail, kita mengetahui bahwa burung kelabu itu memiliki ransel yang didesian khusus buatan sendiri yang menampung sekitar 200 "pil putih kecil."
Merpati tersebut dipasang tas ransel yang berisi 200 pil ekstasi
Burung itu "dikirim oleh pedagang manusia" karena dilaporkan "memulai rute penyelundupannya di Irak" dan kemudian dilacak oleh pihak berwenang "dalam perjalanan ke Kuwait."
Pihak berwenang melihat burung merpati di sekitar blok kantor pusat kota. Merpati itu memiliki ransel yang disamarkan yang tertancap di punggungnya, berisi hampir 200 pil ekstasi.
Sampai saat ini, identitas pengirim dan penerima tetap belum ditentukan. Investigasi lebih lanjut akan dilakukan.
Cerita ini pun dikutip berbagai situs berita. Dan juga mendapat komentar berbeda dari netizens di media sosial, dengan beberapa menunjukkan bahwa menggunakan burung sama sekali tidak dapat diterima dan yang lain bercanda bahwa merpati tersebut harus dipenjara tanpa jaminan.
Seseorang berkomentar:
"Merpati saat ini sedang berjaga-jaga setelah memberitahu polisi bahwa dia tidak dapat menghadapi kehidupan di balik jeruji besi!"
Yang lain menulis:
"Foto itu menakutkan saya. Saya pikir mereka memasukkan obat-obatan di sisi tubuhnya, ternyata itu ransel. Tapi itu ide brilian. "
Juga, seorang netizen menyarankan:
"Nah, letakkan pelacak di ransel itu dan biarkan dia pergi kemanapun dia menuju. Kemudian Anda bisa menemukan siapa yang menunggu untuk mengambil narkoba itu. "
Komentar terakhir mungkin bisa dilakukan dan bukan ide yang buruk.
Editor: Adika Hawwari