Bekasi (Mautaubanget.com) - Bagi kamu yang sudah mempunyai tabungan atau sisa kebutuhan bulanan, tentu mulai berpikir untuk berinvestasi baik hanya sebagai tabungan anak sekolah ataupun tabungan hari tua. Ada berbagai cara menyimpan uang, diantaranya menabung di bank, baik bank konvensional ataupun syariah. Akan tetapi seringkali dirasakan uang kamu tidak berkembang, atau bahkan habis dimakan besarnya biaya administrasi.
Atau yang lebih parah lagi nilai uang semakin tahun semakin kecil karena inflasi yang rata-rata besarannya diatas 3%, seperti di tahun 2018 menurut data BPS inflasi sebesar 3.13%. Besarnya inflasi ini justru tidak mampu ditutup oleh bunga bank tabungan atau bagi hasil dari tabungan bank syariah.
Ada juga pilihan deposito bank konvensional ataupun bank syariah. Kamu bisa melihat artikel tentang deposito di Bank Syariah Mandiri di artikel Berapa besar bagi hasil dari deposito Syariah Mandiri? dan Keuntungan bagi hasil deposito Bank Syariah Mandiri (BSM)
Dari pengalaman pada tahun 2018, rata-rata keuntungan bersih bagi hasil deposito di Bank Syariah Mandiri setelah dipotong pajak adalah sebesar 3,52%. Meskipun sebelum dipotong pajak keuntungan bagi hasil adalah sebesar 4,40%, tapi kita tetap tidak bisa menerima 4,40% karena bank akan langsung memotong pajak yang rasanya memang sangat besar, yaitu 20% dari jumlah bagi hasil.
Pilihan selanjutnya mungkin adalah investasi Emas, dan emas untuk investasi pilihan terbaik adalah emas bersertifikat, salah satunya adalah Emas Antam. Investasi ini mempunyai beberapa keuntungan di antaranya adalah mudah untuk diuangkan, hampir sama mudahnya dengan deposito atau tabungan. Dan jika ada keperluan mendadak tetapi hanya sebentar, bisa juga digadaikan ke Perum Pegadaian.
Keuntungan lain dari investasi emas adalah harganya yang mengikuti perkembangan dolar. Investasi ini jauh lebih baik dibandingkan dengan jenis deposito dalam rupiah. Jika terjadi krisis moneter atau inflasi yang sangat besar, harga emas pasti akan naik dan mengikuti kurs dolar, sehingga nilai investasi cenderung sama dari tahun ke tahun. Ini berbeda dengan jenis deposito rupiah. Bukankah nilai Rp 100.000.000 pada tahun 2019 tidak sama nilainya dengan tahun 1999?
Akan tetapi nilai 200 gram emas pada tahun 2019 akan relatif sama dengan nilai emas pada tahun 1999.
Jadi untung mana investasi deposito vs investasi emas? Jawabannya adalah tergantung kondisi dan kebutuhan. Masing-masing ada kekurangan dan kelebihan.
Pembalian emas Antam sebesar 50 gram
Sebagai contoh pada tahun Februari 2014, harga beli emas Antam 10 Gram sebesar Rp 5.100.000, membeli 5 x 10 gram emas Antam sebesar Rp 25.507.000. Sekarang, Februari 2019 berarti investasi tersebut sudah 5 tahun. Mari kita hitung berapa keuntungannya dalam rupiah.
Harga beli emas per hari ini, 24 Februari 2019 menurut situs Indogold untuk emas Antam kepingan 10 gram adalah sebesar Rp 5.960.000. Berarti ada selisih sekitar Rp 860.000 / 10 gram. Jika kita hitung persentase, maka 860.000 / 5.100.000 * 100 = 16,86%. Ini adalah keuntungan dalam 5 tahun artinya kita perlu dibagi 5, maka hasil akhir keuntungan per tahun adalah sebesar 3.37%. Hanya selisih sedikit yaitu sekitar 0,15% dari keuntungan deposito syariah.
Harga jual Indogold emas Antam per hari ini, 24 Februari 2019 sebesar Rp 6.483.834, artinya ada selisih antara harga beli dan harga jual sebesar Rp 523.834. Jika kamu bisa memanfaatkan selisih itu dengan cara menjual ke pembeli langsung, dan memberikan harga di tengah, misalnya 6.300.000, maka presentase keuntungan lebih besar lagi.
Untuk jangka panjang, dibandingkan dengan investasi deposito syariah, investasi emas lebih aman dari inflasi dan krisis moneter. Akan tetapi jika kamu mempunyai jiwa wiraswasta, rasanya lebih baik mencari usaha sampingan, bisa membuka lapangan pekerjaan dan jika diperhitungkan dengan baik dan matang sebelum memulai sebuah usaha sampingan kamu, seharusnya dalam satu tahun bisa mendapatkan keuntungan lebih dari 20%.
Emas Antam 10 gram
Atau jika ingin lebih aman, investasi properti dan tanah jauh lebih menguntungkan. Tetapi kekurangan dari investasi adalah likuiditas dari investasi jenis properti yang tidak semudah emas dan tabungan atau deposito. Ketika kamu menjual tanah atau rumah, tidak secepat mencairkan deposito, ataupun menjual emas.
Jadi pilihan invetasi tergantung kebutuhan kamu. Jika memang mempunyai banyak sisa uang setelah digunakan untuk kebutuhan rutin bulanan, ada baiknya kamu melakukan investasi berjenjang. Mulai dari menabung, lalu deposito atau membeli emas, jika sudah cukup dapat diinvestasikan ke properti.
Sebaik-baik berinvestasi adalah tidak tertumpu pada satu jenis investasi, sehingga jika ada masalah di salah satu investasi, masih ada investasi lain yang bisa diandalkan. Semoga bermanfaat.
Editor: Adika Hawwari